Alhamdulillah, segala Puja dan
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Ilahi Rabbi, yang mana berkat Hidayah
dan Ma’unahnya, kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan
rampung.
Yang kedua.Shalawat serta
Salamullah semoga tetap tercurah limpahkan atas junjungan Nabi besar kita,
yakni Nabi Muhammad SAW.Yang mana berkat jerih payah beliau kita bisa menikmati
manisnya ilmu.
Alhmadulillah, Dalam makalah ini, dengan tema "Republik
Romawi", kami berusaha untuk sedikit memberikan gambaran akan sejarah
republic romawi?, raja-raja masa republic romawi? dan juga penjelasan mengenai
metode yang digunakan dalam pembelajaran sejarah ini agar siswa bisa meneladani
sejarah romawi masa republik. Dan juga semuanya kami bahas secara tuntas dalam
makalah ini.
Tidak ada gading yang tak retak, mungkin seperti itulah kami
menggambarkan makalah kami yang jauh dari kata sempurna.Maka dari itu, Kami
sebagai penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
siapapun, agar dalam penulisan karya tulis selanjutnya, kami bisa lebih baik
lagi.
Penulis
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Republik
Romawi adalah fase dari Kebudayaan Romawi
kuno yang ditandai dengan bentuk pemerintahanrepublik.Periode Republik Romawi dimulai dari penggulingan Kerajaan Roma (ca. 509 SM), dan diikuti oleh berbagai perang saudara.Di masa Republik Romawi pula terjadi perang terkenal yang
bernama Perang Punic antara Republik Romawi dengan Kekaisaran Kartago.Kapan
tepatnya Republik Romawi berakhir masih belum disetujui oleh para sejarawan, tergantung definisi yang digunakan. Sebagian sejarawan
mengusulkan penunjukan Julius Caesar sebagai diktator seumur hidup pada 44 SM),
dan sebagian lainnya mengusulkan Pertempuran Actium (2 September31 SM),
dan sebagian lainnya mengusulkan pemberian kekuasaan penuh bagi Octavianus pada 16 Januari27 SM
sebagai tanggal berakhirnya Republik Romawi dan berdirinya Kekaisaran Romawi.
Pemerintahan
Republik Romawi diatur oleh adat, tradisi dan hukum. Secara garis besar, pemerintahan dijalankan bersama-sama
oleh tiga pihak: dua orang konsul, senat, dan golongan
Adapun
rumusan yang kami jadikan permasalahan adalah sebagai berikut :
A.
Bagaimana sistem
pemerintahan Romawi selama Periode Republik ?
B.
Siapakah raja yang
paling terkenal di Romawi pada masa Republik ?
C.
Bagaimana cara
pembelajaran yang tepat untuk meneladani sejarah Romawi masa Republik ini ?
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
A.
Untuk memenuhi
tugas UAS Mata Kuliah Sejarah Eropa 1 Semester II Program Studi Pendidikan
Sejarah Jurusan IPS Fakultas FKIP
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
A.
Untuk member
pengetahuan baru bagi kami sebagai penulis dan juga bagi teman-teman Program
Studi Pendidikan Sejarah tentang sejarah Kerajaan Romawi Masa Republik
B.
Dengan adanya
makalah ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan baru dan juga memberikan
gambaran akan bagaimana caranya mengambil telada dari suatu sejarah, terutama
sejarah kerajaan Romawi Masa Republik
Roma era Republik dimulai setelah penggulingan Raja Romawi
terakhir dari monarki Tarquin oleh Lucius Junius
Brutus pada 509 SM. Republik Roma
kemudian diperintah oleh Senat dan perakitan yang menempatkan sejauh awal
monarki
Republik Romawi diatur oleh konstitusi kompleks, yang berpusat pada prinsip-prinsip pemisahan kekuasaan dan checks
and balances. Yang evolusi konstitusi itu sangat dipengaruhi oleh perjuangan antara aristokrasi,
atau bangsawan,. Awal dalam sejarahnya, republik ini dikuasai oleh aristokrasi
individu yang dapat melacak nenek moyang mereka kembali ke sejarah awal
kerajaan. Seiring waktu, hukum-hukum yang memungkinkan individu-individu ini
untuk mendominasi pemerintah itu dicabut, dan hasilnya adalah munculnya
aristokrasi baru yang tergantung pada struktur masyarakat, daripada hukum,
untuk mempertahankan dominasinya. Jadi, hanya sebuah revolusi bisa
menggulingkan aristokrasi baru ini.
Roma juga terlihat memperluas wilayahnya selama periode ini, dari pusat Italia
ke seluruh dunia Mediterania.Selama dua abad pertama, Roma diperluas ke titik
mendominasi Italia. Selama abad berikutnya, Roma semakin mendominasi Afrika
Utara, Iberia, Yunani, dan apa yang sekarang selatan Perancis. Selama dua abad
terakhir Republik Romawi, Roma tumbuh untuk mendominasi sisa Perancis modern,
serta banyak dari timur. Pada titik ini, Namun, mesin politik republik
digantikan dengan imperialisme.
Peristiwa yang tepat menandai akhir Republik Romawi dan transisi ke dalam Kekaisaran Romawi masih berupa penafsiran. Menjelang akhir periode pilihan
pemimpin Romawi datang kepada begitu mendominasi arena politik bahwa mereka
melebihi keterbatasan Republik sebagai hal yang biasa. Para sejarawan
mengusulkan bahwa penunjukan Julius Caesar
sebagai diktator abadi dalam 44 SM, kekalahan Mark Antony di Pertempuran Actium
pada 31 SM, dan Senat Romawi memberikan
kekuatan yang luar biasa untuk Oktavianus di bawah pemukiman pertama di 27 SM, sebagai peristiwa yang mengakhiri Republik.
Banyak dari hukum roma dan struktur legislatif masih dapat
diamati di seluruh Eropa dan seluruh dunia dengan negara-negara modern dan
organisasi. Orang-orang Roma 'Latin telah mempengaruhi
tata bahasa dan kosa kata di seluruh Eropa dan dunia.
Pada
masa Republik penduduk terbagi atas dua golongan yaitu: Patricia dan Plebea.
Patricia berasal dari kalangan pemilik tanah yang luas atau orang yang secara
turun temurun sudah merupakan kelas aristrokat (bangsawan). Golongan patricia
dianggap sebagai warga negara secara penuh. Patricia berasal dari bahasa Latin
“patres” yang berarti ayah, sedangkan Plebea berasal dari bahasa Latin “plebs”
yang berarti orang banyak. Mereka dianggap warga negara secara tidak penuh,
namun masih memiliki beberapa hak politik dan hak untuk mengumpulkan kekayaan.
Orang-orang
dari golongan patricia memegang kedudukan dalam lembaga-lembaga politik yaitu
Konsul, Senat dan Majelis atau Asembly. Masing-masing lembaga politik tersebut
rinciannya sebagai berikut::
- Konsul:
merupakan jabatan pemegang eksekutif untuk masa jabatan satu tahun. Konsul berjumlah 2 orang. Masing-masing konsul memiliki hak saling memveto sehingga keputusan penting harus didukung oleh kedua orang tersebut. Konsul juga merupakan panglima angkatan perang.Dalam keadaan darurat perang dengan persetujuan senat, konsul dapat menyerahkan kekuasaannya ketangan satu orang yang disebut “diktator”. Pengertiannya sangat berbeda dengan diktator jaman sekarang. Diktator pada jaman Republik Romawi menjaga kekuasaan secara konstitusional dalam waktu pendek paling lama 6 bulan dan bila dibutuhkan dapat diperpanjang. - Senat:
adalah Dewan yang anggotanya terdiri dari orang-orang patricia, berjumlah sekitar 300 orang, berasal dari mantan pejabat konsul. Konsul tunduk pada senat. Senat juga memiliki hak veto terhadap keputusan Majelis.
Dari
uraian di atas jelas bahwa Senat memiliki pengaruh yang sangat besar di Romawi.
- Majelis:
adalah lembaga yang anggotanya berasal dari golongan patricia maupun plebea. Tugas Majelis adalah :
- memilih para konsul dan pejabat-pejabat yang lain.
- menyetujui atau menolak perundang-undangan yang diajukan
oleh konsul dan senat.
Pada
awal pemerintahan Republik Roma merupakan suatu Oligarkhi karena yang menduduki
posisi penting dalam pemerintahan adalah sekelompok kecil orang-orang dari
golongan patricia. Dalam perkembangan kemudian untuk memberikan kesempatan yang
sama bagi golongan plebea duduk dalam lembaga-lembaga pemerintahan dibuatlah
undang-undang pertama Roma yang tertulis tahun 449 SM. Yang dikenal sebagai
“Dua Belas Tabel”
Susunan masyarakat setelah bersatunya golongan bangsawan dan
masyarakat biasa adalah sebagai berikut :
-optimat : terdiri dari bangsawan dan rakyat biasa yang kaya
- equites : para pedagang dan pengusaha
- populus : rakyat biasa yang memiliki suara di Dewan Rakyat
- budak : tawanan perang, yang tidak mempunyai hak
- poletar : warga negara Roma yang hanya memiliki dirinya sendiri
-optimat : terdiri dari bangsawan dan rakyat biasa yang kaya
- equites : para pedagang dan pengusaha
- populus : rakyat biasa yang memiliki suara di Dewan Rakyat
- budak : tawanan perang, yang tidak mempunyai hak
- poletar : warga negara Roma yang hanya memiliki dirinya sendiri
Selama
masa Republik apakah wilayah Romawi bertambah luas?Dapat Anda pastikan wilayah
Romawi semakin luas.Untuk memperkuat pertahanannya selain Republik Roma
mengembangkan pemerintahan yang teratur dan meningkatkan angkatan perangnya.
Republik
Roma mewajibkan seluruh warganya masuk dinas ketentaraan. Unit angkatan perang
dikenal dengan nama Legiun yang terdiri dari 3600 prajurit. Legiun dibagi
menjadi kelompok kecil antara 60 hingga 120 orang yang disebut Maniple (secara
harfiah berarti segenggam). Ekspansi yang dilakukan oleh Romawi adalah sebagai
berikut:
- Sampai dengan tahun 265 SM, Romawi berhasil menduduki Jazirah Apenina termasuk koloni Yunani.
- Terlibat perang Phunicia yang berlangsung sampai 3 kali. Sebab terjadinya perang Phunicia adalah permintaan raja Syracuse dari Sicilia terhadap Roma untuk membantu menghadapi expansi kota dagang Kartago.
·
Perang Phunicia I tahun (264 - 241SM) Romawi menang dan memperoleh Sicilia
Barat sebagai penghasil gandum.
·
Perang Phunicia II (218 - 201 SM).
Pasukan Kartago dipimpin oleh Hannibal mengerahkan kekuatannya untuk
masuk ke Italia melalui Spanyol dan Pegunungan Alpen.Hannibal juga meminta
bantuan Suku Gaul untuk memperkuat pasukannya.Walaupun demikian Hannibal
gagal menaklukkan Romawi, bahkan pasukan Romawi yang dipimpin oleh Scipio berhasil
menyerbu Afrika Utara.
Pada
tahun 201 SM Kartago tunduk kepada Roma dan menyerahkan daerah jajahannya di
Spanyol kepada Roma.
·
Perang Phunicia III
(149 - 146 SM).
Pasukan
Romawi dapat menghancurkan Kartago setelah senator Romawi yang bernama Cato
berpidato “Delenda est Carthago” (Karthago harus dihancurkan). Bangunan-banguna
dihancurkan rata dengan tanah dan wilayah kekuasaannya dijadikan wilayah
kekuasaan Romawi.l
- Pada awal kedua SM, Romawi dapat mengalahkan Macedonia dan Syiria. Setelah berhasil menaklukkan daratan di sekitar Laut Tengah maka bangsa Romawi menganggap Laut Tengah sebagai miliknya. Laut Tengah disebut Mare nostrum atau Laut Kita.
Negarawan-negarawan
Romawi pada masa republik tersebut antara lain:
A.
Tiberius Gracchus (163 - 133 SM). Ia berusaha memperbaiki nasib para petani
melalui Land reform (pembaharuan hak pemilikan tanah) namun gagal dan ia
terbunuh.
B.
Gayus Gracchus (153 - 121 SM). Ia melanjutkan tindakan Land reform namun
juga tewas ditangan musuh.
C.
Marius (155 - 86 SM) yang berkuasa secara otokratis namun gagal
dalam memperbaiki kehidupan politik.
D.
Sulla (83 - 79 SM). Semasa pemerintahannya, ia banyak memihak
senat. Ia memerintah sebagai diktator selama 4 tahun.
E.
Trium Vurat I (Tiga Serangkai) yaitu Pompeyus, Crussus dan Yulius Caesar.
Dari ketiga tokoh tersebut akhirnya Yulius Caesar tampil sebagai penguasa
tunggal.
Dalam
peperangannya di Asia Kecil, ia mengirim pesan yang terkenal ke Roma yang
berbunyi Vini, Vidi, Vici artinya: saya datang, saya melihat dan saya menang.
Memperbaharui
kalender Romawi sehingga disebut Kalender Julian yang hitungannya
setahun ada 365 hari serta dikenal tahun kabisat seperti kalender sekarang.
Kelahiran
Yulius Caesar adalah melalui operasi sehingga persalinan dengan operasi
Kini disebut operasi Caesar
F.
Situasi Romawi
sepeninggal Yulius Caesar
Kematian Yulius Caesar menyebabkan
kekacauan di Romawi.Muncullah tiga serangkai yang kedua terdiri dari Octavianus
(anak angkat Yulius Caesar) Lepidus dan Antonius. Ketiga tokoh tersebut segera
membagi kekuasaan. Leppidus di Afrika Utara, Octavianus menguasai wilayah barat
yang berkedudukan di Roma sedangkan Antonius menguasai wilayah timur yang
berkedudukan di Mesir yang saat itu diperintah oleh ratu Cleopatra. Mesir
mempunyai kedudukan yang strategis antara lain sebagai gudang gandum untuk
Roma.
Antonius terpikat dan menikahi
Cleopatra yang mempunyai keinginan yang sama untuk membebaskan Mesir dari
kekuasaan Republik Romawi. Hal ini menimbulkan kemarahan Octavianus sehingga
terjadilah peperangan.Kedua pasukan bertemu di Teluk Actium (Italia Selatan)
yang dimenangkan oleh Octavianus. Antonius dan Cleopatra kembali ke Mesir dan
bunuh diri.
Julius Caesar dikenang sebagai kaisar Romawi paling sempurna (walaupun
Roma masih merupakan sebuah republik semasa hidupnya dan jabatan kaisar belum
dibentuk hingga ia meninggal). Ia memerintah Republik Romawi beberapa tahun setelah penaklukan kekuatan terakhir bangsa
galia di bukit alesia, hingga kematian tragisnya di sidang senat pada 44 SM.
Kekuasaan
yang dimiliki Julius Caesar didapatkannya ketika ia masih menjabat
sebagai salah satu anggota Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga
serangkai, ketika itu : Caesar, Pompei dan Crassus) sebagai pemimpin militer.
Pada saat itulah ia memulai rencananya untuk merebut daerah luas di utara eropa
yang dikuasai bangsa Galia dengan dukungan sahabatnya, Pompei (106-48
SM).
Sejak
dikalahkannya Kartago, sekitar satu abad sebelum Caesar lahir, Republik Roma
dipenuhi dengan perang saudara, pemberontakan kekuatan militer, korupsi, dan
ketidakpuasan terhadap dewan Senat sebagai pusat pemerintahan. Suatu kondisi
politik yang kacau di sebuah republik yang berkuasa di laut tengah. Dengan
berdirinya Triumvirat, beberapa masalah mampu ditangani, walaupun Caesar
menyadari bahwa sistem republik sudah tidak layak dipertahankan.
Di
tangan Julius Caesar bangsa romawi mulai mewujudkan mimpinya untuk
menyerang timur laut dan utara eropa. Ia mendesak perbatasan Romawi sampai ke
daratan inggris (brittania) sehingga lebih dari separuh benua eropa berada di
bawah kekuasaan Republik Roma. Namun kemenangan Caesar dianggap ancaman
terhadap republik oleh sebagian anggota Senat, bahkan Pompei ikut
mendukung Senat untuk melawan Caesar. Keadaan tersebut memaksa Caesar untuk
melakukan Kudeta dan mengabaikan hukum pemerintahan republik itu. Dari utara, Caesar bersama tentaranya menyerang dan
merebut kota Roma dari tangan Senat, mengalahkan Pompei dan mengejarnya
sampai ke Mesir (dimana yang ia dapatkan hanya kepala Pompei yg tersisa
akibat pembunuhan yang dilakukan persekongkolan di mesir, hal tersebut sangat
disesali oleh Caesar). Kemenangan Julius Caesar menjadikannya sebagai penguasa
Roma dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh oleh
sekelompok orang yang masih mendukung republik pada tahun 44 SM.
Julius
Caesar mengubah perjalanan sejarah Roma - dan tentu saja, sejarah Eropa. Di
Roma sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik (walaupun harus melakukan
kudeta dan berperang melawan teman seperjuangannya, Pompeius magnus) dan
menciptakan jabatan yang menurut faktanya adalah seorang kaisar,
yang dijadikan jabatan resmi oleh kemenakannya Octavianus (63 SM-14 Masehi) ketika ia memegang kekuasaan setelah
kematian pamannya. Tatkala Caesar baru mulai memerintah, Roma adalah penguasa
utama di Laut Tengah.Pada waktu kematiannya, Roma juga menjadi pemerintahan
adikuasa yang pertama di Eropa-atau boleh jadi di seluruh dunia (dengan
pengecualian Persia dibawah Cyrus dan Macedonia dibawah Alexander).
Adapun
alasan pengambilan cerita tentang sejarah kerajaan Romawi masa Republik adalah
sebagai berikut :
A.
karena pada masa
Republik Romawi ini, sejarah perkembangannya sudah mulai mengenal arti “Demokrasi”
dalam Pemerintahan suatu Negara.
B.
Karena pada masa Republic
Romawi ini, sudah mulai melakukan perluasan wilayah yang sangat luas, sehingga
hal tersebut menunjukkan kemampuan Romawi dalam hal Kedisiplinan dalam
mengatasi suatu masalah, termasuk untuk menguasai suatu wilayah
Pasal
3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdas kankehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang Demokratis serta bertanggung
jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas
manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh
karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Setiap
orang memliki kepribadian, kepribadian bukanlah karakter. Kepribadian merupakan
ciri khas dari seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Keperibadian ini sudah ada sejak manusia dilahirkan. Setiap kepribadian yang
melekat pada seseorang, jelas mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri
seseorang, seperti kepada orang yang pemalu biasa disebut “berkepribadian
pemalu”. Kepada orang yang suka menolong diberikan sebutan “berkepribadian
penolong”, dan kepada orang yang suka berbohong, munafik, pengecut, dan
semacamnya disebut “tidak berkepribadian”. Sedangkan karakter (menurut kamus
lengkap Bahasa Indonesia)adalah: sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang biasa disebut watak. Karakter berkaitan dengan sikap dan
perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan bangsa serta alam sekitar, yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama, budaya, dan adat istiadat. Ketika seseorang mulai mencari solusi agar
tidak melakukan atau mengulangi kelemahan-kelemahannya serta berupaya
memperbaiki kesalahan-kesalahannya, maka disinilah akan terlihat jelas karakter
seseorang. Oleh karena itu, muncullah pendidikan karakter. Idealnya pendidikan
karakter sudah diajarkan dan ditanamkan sejak dini oleh orang tua dirumah, dan
guru disekolah. Apa dan bagaimana pendidikan karakter itu? Pendidikan karakter
adalah: pembelajaran mengenai nilai-nilai esensial budi pekerti, misalnya
kejujuran, kedisiplinan, kerjakeras, dan lain-lain sebagainya. Pendidikan
karakter ini mutlak diperlukan mulai dari anak-anak hingga orang-orang dewasa.
Karena kemajuan suatu Negara terletak dipundak orang-orang yang berkarakter.
Meneladani
karakter seorang tokoh sejarah di jaman kejayaan kerajaan Republik Romawi
merupakan sebuah alternatif. Julius Caesar adalah seorang tokoh
sentral, raja yang sangat terkenal dengan Kedisiplinan. Julius
Caesar merupakan satu-satunya tokoh digjaya pada masa itu di Republik Romawi.
Dikatakan dalam sejarah, salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Republik Romawi
dikarenakan tidak memiliki lagi orang yang kuat, jujur, pandai, tenang, teguh,
tangkas, serta tegas untuk menggantikan kedudukan Julius Caesar sebagai Raja
Romawi. Dalam buku mengatakan bahwa tabiat dan watak kepemimpinan Julius Caesar
adalah sebagai berikut:
“Sang Julius Caesar, bijaksana serta setia, bhakti kepada
Negara, fasih bicara, jujur pandai, tenang teguh tangkas, serta tegas. Tangan
kanan Dewa yang melindungi hidup, menghidupkan kehidupan dunia (artinya
mengatur perekonomian rakyat).”
.
Selanjutnya
di dalam Monumen Raja Juius Caesar, dinyatakan ada beberapa sifat dan watak
Julius Caesar yang patut kiranya dikembangkan dalam pendidikan karakter.
Sedikitnya ada 3 (tiga) karakter yang sangat mendasar dari sekian banyak
karakter yang melekat pada diri sang Raja Julius Caesar, karakter tersebut
antara lain:
1.
selalu mengerjakan
yang baik dan membuang kelakuan yang tidak sempurna. Julius Caesar
Dalam
pendidikan karakter disebut Disiplin, artinya tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Deskripsinya sebagai berikut:
- Mengerjakan sesuatu secara tertib.
- Memanfaatkan waktu untuk melakukan kegiatan yang berguna.
- Belajar secara teratur.
- Mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab.
2.
Menjadi kepercayaan
rakyat. Julius Caesar selalu mendapat kepercayaan rakyat dan kelakuannya tidak
pernah mengabaikan kepercayaan yang dilimpahkan kepadanya. Dengan kepercayaan
yang diberikan ia bekerja untuk kepentingan Bangsa.
Dalam
pendidikan karakter disebut Jujur, artinya perilaku yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaannya. Deskripsinya
sebagai berikut:
- Mau mengatakan yang sebenarnya.
- Tidak suka berbohong.
- Mau mengakui kesalahan yang dilakukan.
- Mengakui kelebihan orang lain.
3.
selalu bekerja
rajin dan sungguh-sungguh serta mempunyai keteguhan hati.
Dalam
pendidikan karakter disebut Kerja Keras, artinya perilaku yang
menunjukkan keseriusan dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, dan
penyelesaian tugas dengan sebaik-baiknya. Deskripsinya sebagai berikut:
- Bekerja secara sungguh-sungguh dan tuntas.
- Mengerjakan tugas-tugas sekolah secara mandiri maupun kelompok.
- Menyelesaikan pekerjaan rumah secara mandiri.
- Berusaha mengatasi berbagai hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Lebih
jauh keberhasilan pendidikan karakter tersebut diatas, sebagaimana yang
diharapkan kedepan (ketika bersosialisasi dimasyarakat), dapat diketahui
melalui pencapaian indikator sebagai berikut:
Disiplin, mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dilingkungan
yang lebih luas. Harapan, tidak akan terlihat lagi wakil rakyat yang tertidur
ketika sidang membahas soal rakyat.
Jujur, menunjukkan kemampuan bekerja secara mandiri sesuai
potensi yang dimilikinya. Harapan, tidak akan adalagi umbar janji dengan dalih
demi kepentingan rakyat, ternyata hanya untuk kepentingan pribadi atau
golongan.
Kerja
Keras, menghargai
pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya. Harapan, tidak akan terulang
lagi penyelewengan wewenang, mulai dari level atas sampai kebawah yang
ujung-ujungnya menyengsarakan rakyat.
Dengan
demikian, ketika pendidikan karakter mulai dikenalkan dan diajarkan sejak dini,
pastilah dapat dihayati dan dipahami nilai-nilai esensial yang positif dan yang
negatif. Disamping tentunya berupaya untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang
diakibatkan dari kelemahan kepribadian. Kelemahan kepribadian ini jika
dibiarkan terus menerus maka akan timbul perilaku-perilaku yang buruk, bahkan
cendrung mengarah pada tindak kejahatan. Oleh karenanya keberhasilan pendidikan
karakter tidak bisa dilepaskan dari peran aktif pendidik sebagai agen
perubahan. Para pendidik tidak hanya bertugas mengajar saja, tapi juga harus
mampu memberi teladan, motivasi, dan bimbingan. Namun peran ini bukan hanya
semata menjadi tanggung jawab guru di sekolah, tetapi merupakan tanggung jawab
bersama seluruh komponen bangsa, terlebih lagi peran aktif orang tua di rumah.
Pendidikan harus dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan mengarah
kelingkup yang lebih luas. Sehingga akhirnya akan terbentuk masyarakat sebagai
Warganegara yang berbudaya dan berkepribadian, yang diawali dengan lahirnya “Julius
Caesar” muda, diabad moderen ini. Semoga.
Dari uraian di atas dapat diambil kesmpulan bahwa :
A.
Sistem pemerintahan
Romawi masa Republik adalah sebagai berikut :
a.
Konsul
b.
Senat
c.
Majelis
B.
Adapun Raja yang
paling terkenal Masa Republik Romawi adalah Julius Caesar
C.
Cara yang tepat
untuk meneladani suatu Sejarah adalah dengan :
a.
Guru Menceritakan
Sejarahnya
b.
Guru
Mendeskripsikan Sifat-Sifat Seorang Tokoh yang terkenal pada cerita sejarah
tersebut, lalu.
c.
Memberikan
pendidikan karakter yang benar dalam sejarah tersebut
Adapun
saran-saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut :
A.
Pelajarilah sejarah
demi meningkatkan pendidikan Karakter Bangsa
B.
4.
Charlesworth, M.P.
,1954”The Roman Empire”,Oxford U.P,New York
5.
Cornell.
T./Matthews. J,1987, ”Atlas of the Roman World”,Facts on File, New York
6.
William L. Langer,
1972, ”An Encyclopedia of World History”, Harrap, London
7.
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar